Senin, 29 Desember 2008
Hijau Daun - Suaraku (berharap)
Lirik lagu Hijau Daun - Suaraku (Berharap)
Disini aku masih sendirimerenungi hari-hari sepi
Aku tanpamu
Masih tanpamu
Bila esok hari datang lagi
Ku coba untuk hadapi semua ini
Meski tanpamu, Oo~ meski tanpamu
Bila aku dapat bintang yang berpijar
Mentari yang tenang bersamaku disini
Ku dapat tertawa menangis merenungdi tempat ini aku bertahan
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku disini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya
Suara dengarkanlah aku
Apakah aku slalu dihatinya
Aku disini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya
Kalau aku masih tetap disini
Ku lewati semua yang terjadi
Aku menunggumu, oo~ aku menunggu
~{}~
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku disini menunggunya
Masih berharap didalam hatinya
Suara dengarkanlah aku
Apakah aku ada dihatinya
Aku disini menunggunya
Masih berharap didalam hatinya
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku disini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya
Oo~Suara
dengarkanlah aku
download lagu Hijau Daun - Suaraku
Disini aku masih sendirimerenungi hari-hari sepi
Aku tanpamu
Masih tanpamu
Bila esok hari datang lagi
Ku coba untuk hadapi semua ini
Meski tanpamu, Oo~ meski tanpamu
Bila aku dapat bintang yang berpijar
Mentari yang tenang bersamaku disini
Ku dapat tertawa menangis merenungdi tempat ini aku bertahan
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku disini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya
Suara dengarkanlah aku
Apakah aku slalu dihatinya
Aku disini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya
Kalau aku masih tetap disini
Ku lewati semua yang terjadi
Aku menunggumu, oo~ aku menunggu
~{}~
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku disini menunggunya
Masih berharap didalam hatinya
Suara dengarkanlah aku
Apakah aku ada dihatinya
Aku disini menunggunya
Masih berharap didalam hatinya
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku disini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya
Oo~Suara
dengarkanlah aku
download lagu Hijau Daun - Suaraku
Utopia - Hujan
Lirik lagu Utopia - Hujan
Rinai hujan basahi aku
temani sepi yang mengendap
kala aku mengingatmu
dan semua saat manis itu
Segala seperti mimpi
kujalani hidup sendiri
andai waktu berganti
aku tetap tak’kan berubah
Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri ooohhh..ooo
Selalu ada cerita
tersimpan di hatiku
tentang kau dan hujan
tentang cinta kita
yang mengalir seperti air
Aku bisa tersenyum sepanjang hari
karena hujan pernah menahanmu disini
untukku ooohhh…
download lagu Utopia-Hujan
Rinai hujan basahi aku
temani sepi yang mengendap
kala aku mengingatmu
dan semua saat manis itu
Segala seperti mimpi
kujalani hidup sendiri
andai waktu berganti
aku tetap tak’kan berubah
Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri ooohhh..ooo
Selalu ada cerita
tersimpan di hatiku
tentang kau dan hujan
tentang cinta kita
yang mengalir seperti air
Aku bisa tersenyum sepanjang hari
karena hujan pernah menahanmu disini
untukku ooohhh…
download lagu Utopia-Hujan
Senin, 22 Desember 2008
Cobaan dan tanda-tanda hari kiamat
- Hampir tibanya fitnah dan terbukanya dinding Yakjuj dan Makjuj
- Pembenaman tentara yang menyerbu Kakbah
- Turunnya fitnah bagaikan turunnya air hujan
- Jika dua orang muslim bertarung, masing-masing menghunus pedang
- Pemberitahuan Nabi saw. tentang apa yang akan terjadi hingga hari kiamat
- Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas
- Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah Hijaz
- Fitnah itu akan terjadi di tempat terbitnya matahari, tempat dua tanduk setan muncul
- Kiamat tidak akan terjadi sebelum suku Daus menyembah Dzul Khalashah
- Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain, lalu ia berharap ...
- Tentang Ibnu Shayyad
- Dajjal dan sifat-sifatnya
- Ciri-ciri Dajjal, ia tidak dapat memasuki Madinah, ia mematikan dan menghidupkan seorang ...
- Dajjal adalah perkara kecil bagi Allah
- Kisah mata-mata Dajjal
- Dekatnya waktu kiamat
- Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala
Munculnya hari ibu
Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Berbeda dengan di Amerika dan Kanada yang merayakan Hari Ibu atau Mother’s Day pada hari Minggu di minggu kedua bulan Mei.
Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan di tahun yang sama dengan Sumpah Pemuda. Organisasi perempuan sendiri sudah bermula sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.
Pada tanggal 22 Desember 1928 organisasi-organisasi perempuan mengadakan kongres pertamanya di Yogyakarta dan membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani), kongres berikutnya diadakan di Jakarta dan Bandung.
Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional, hingga kini.
Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1950. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.
Pada kongres di Bandung tahun 1952 diusulkan dibuat sebuah monumen, setahun berikutnya diletakkan batu pertama oleh Ibu Sukanto (ketua kongres pertama) untuk pembangunan Balai Srikandi dan diresmikan oleh menteri Maria Ulfah tahun 1956. Akhirnya pada tahun 1983 Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta.
Date: For My LoVely Mother (Untuk Ibuku tercinta)...Senin, 22 Desember 2008
pertama kali baca puisi Ratih Sang ini, rasa hati ingin menagis. mencoba membayangkan kembali kasih sayang dan perjuangan ibu dalam membesarkan kita. benar kata lagu yang sering kita nyayikan pada masa kanak-kanak kita ” Kasih ibu sepanjang jalan, tak terkira sepanjang masa, hanya memberi dan tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia “.
coba renungkan kembali kasih Ibu kita lewat puisi Ratih Sang ini, dan jangan lupa tuk selalu mengucap doa pada-Nya tuk Ibu tercinta kita. semoga bermanfaat.
Anakku,…Bila ibu boleh memilihApakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmuMaka ibu akan memilih mengandungmu…Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak,… engkau hidup di perut ibuEngkau ikut kemanapun ibu pergiEngkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaanEngkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata…
Sembilan bulan nak,… engkau hidup di perut ibuEngkau ikut kemanapun ibu pergiEngkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaanEngkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata…
Anakku,…Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmuMaka ibu memilih berjuang melahirkanmuKarena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmuAdalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surgaKarena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakanDan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berduaMalaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah duniaSaat itulah… saat paling membahagiakanSegala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu
Anakku,…Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,Maka ibu memilih menyusuimu,Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berhargaMerasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan
Anakku,…Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapatAtau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzleMaka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku…Hidup memang pilihan…Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan meranaMaka maafkanlah nak…Maafkan ibu…Maafkan ibu…Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilangPercayalah nak…Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibuPercayalah nak…Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…
Ratih Sanggarwati (Ratih Sang)Jakarta, 21 Agustus 2004lihat ; KCM- Ratih Sanggarwati: Puisi Untuk Si Kecil
Senin, 15 Desember 2008
Seberapa kecilkah sebuah atom
Atom dari semua unsur yang telah dikenal memiliki ukuran bervariasi, yang paling besar berdiameter atau "radius atom" melebihi dua kali yang terkecil. Namun seberapa besarkah sebuah atom yang khas.
Sebagai standar, marilah kita ambil karbon , salah satu dari unsur umum di alam semesta. Satu deretan enam atom karbon, yang "berdiri rapat-rapat" akan cukup menempati ruangan yang lebarnya 1 nanometer. Satu nanometer adalah ukuran sepermilyar meter (satu meter sama dengan 1,09 yard). Dengan kata lain , sederetan 2 juta atom karbon akan dengan mudah menempati secara pas dalam titik pada akhir kalimat ini. Satu gumpal karbon murni yang lebih besar sedikit dari satu kubus gula berisi 600juta-juta milyar atom.
Seberapa "beratkah"atom? Kita mengukur "berat" sebuah atom menurut massanya dan bukan menurut berat yang biasa. Meskipun dua kata sering dipergunakan bergaitan, massa didefinisikan sebagai jumlah meteri, atau zat, dalam sebuah obyek. Berat adalah ukuran tarikan gravitasi pada obyek itu, sebab tarikan yang tenaganya bervariasi menurut faktor-faktor seperti kecepatan gerak dari obyek itu dan jaraknya dari bumi. Namun demikian kita mendefinisikannya massa dari atom tunggal sangat kecil. Satu butir serbuk, misalnya, akan sama dengan massa dari kira-kira 20 Milyar atom.
Massa dari atom yang berbeda-beda bervariasi lebih banyak daripada besarnya. Hidrogen, atom yang paling ringan, mendekati seperduabelas dari massa atom karbon yang khas. Atom terberat yang diketahui (nomor 114) memiliki kira-kira 22 kali massa karbon (lebih dari 260 kali massa hidrogen)
Sabtu, 13 Desember 2008
Langganan:
Postingan (Atom)